Praktek Membuat Pola dan Menjahit Jubah-Jilbab Anak Balita

Praktek Membuat Pola dan Menjahit Jubah-Jilbab Anak Balita

Salah satu cara membiasakan anak memakai jilbab syar’i ketika keluar rumah adalah memakaikannya baju yang praktis dan nyaman.. Seperti putri ana Shofiyyah.. alhamdulillah bila keluar rumah sudah bisa memakai sendiri jubah dan jilbabnya..(meski kadang masih kebalik..).
Sejak berumur 1 tahun ana sudah membuatkannya jubah dan jilbab seperti akhwat pada umumnya…Jubah dengan kain tidak bermotif, warna yang tidak mencolok/gelap,dll. Tapi bedanya jubah Shofiyyah tanpa lengan…Keuntungannya adalah jubah ini bisa diberi dalaman kaos lengan panjang dari bahan kaos atau katun yang tidak panas..dan juga praktis cara pakainya.Jika ia hendak keluar rumah bisa ia pakai sendiri dengan mudah.
Adapun jilbabnya adalah jilbab bundar panjang yang juga sangat mudah dipakai sendiri oleh anak kecil. Menjahitnya pun sangat mudah dan bisa dipraktekkan bagi ummahat yang masih pemula dan baru belajar menjahit…
Berikut langkah-langkah membuat jubah dan jilbab anak balita yang praktis dan nyaman :
Membuat ukuran
Langkah yang pertama adalah membuat ukuran baju yang akan dijahit.
Ukuran yang diperlukan dalam membuat jubah anak ini adalah sebagai berikut :
1.    Lingkar badan
2.    Lingkar pinggang
3.    Panjang punggung
4.    Lebar Punggung
5.    Lebar dada
6.    Lebar bahu
7.    Panjang jubah
Untuk cara mengukur silakan baca artikel Pola Dasar Jubah Akhwat.
Membuat pola dasar :
Setelah melakukan pengukuran langkah selanjutnya adalah membuat pola dasar jubah. Pola dasar jubah anak juga tidak serumit jubah untuk dewasa. Pola depan dan pola belakang tidak dibedakan seperti pola baju dewasa. Berikut contoh pola dasar jubah anak beserta ukurannya :
1.    Lingkar badan = 64 cm
2.    Lingkar pinggang = 56 cm
3.    Panjang punggung = 24 cm
4.    Lebar punggung =  24 cm
5.    Lebar dada = 23 cm
6.    Lebar bahu = 8 cm
7.    Panjang jubah = 75 cm
 Pola Dasar
Ukuran ini adalah untuk anak berusia kurang lebih 2,5-3 th dengan badan ideal (tidak kurus atau gemuk), dan tinggi sekitar 95 cm. Buatlah sudut siku-siku : B : A : G
A-B = ¼ lingkar badan = 16 cm
A-C = B-E = panjang jubah = 75 cm
C-E = A-B 16 cm
A-F =1/4 (A-B) + 1 ½ cm = 5 ½ cm
A-D = turun 1 ½ cm
Hubungkan titik D-F menjadi kerung leher belakang
A-G = ¼ (A-B) + 2 cm = 6 cm
Hubungkan titik G-F menjadi kerung leher belakang
B-H = turun 2 ½ cm
F-I = lebar bahu = 8 cm
D-K = panjang punggung = 24 cm
D-L = ½ D-K = 12 cm
D-M = ½ D-L = 6 cm
G-S = ½ G-L = 3 ½ cm
M-O = ½ lebar punggung = 12 cm
Hubungkan titik I-O-N menjadi kerung lengan
K-P = ¼  lingkar pinggang = 14 cm
S-T = ½ lebar dada = 23 cm
E-Q = 5 cm
Titik Q naik 1 ½
Jadi pola depan dan pola belakang adalah sama, yang membedakan adalah kerung leher. Kerung leher bagian depan adalah garis F-G dan kerung leher bagian belakang adalah garis F-D.
Merubah pola dasar sesuai model baju yang diinginkan
Setelah itu kita membuat pola baju sesuai modelnya dengan melakukan perubahan pada pola dasar tersebut.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa jubah yang akan ana jahit adalah jubah tanpa lengan. Modelnyapun sangat sederhana yaitu model seperti longdress tanpa resleting atau kancing. Hal ini untuk memudahkan bagi anak memakai sendiri jubah mereka..
Berikut perubahan pola jubah yang akan ana jahit dari pola dasarnya :
F-F’ = 2 cm
I-I’ = 1 cm
G-G’ = 3 cm
D-D’ = 4,5 cm
N-N’ =  4 cm
Q-Q’ =  18 cm
 Pola Jubah Shofiyyah
Setelah itu gunting pola jubah tersebut sebagai pola jubah bagian belakang (titik D’-C-Q’-N’-F’-I’)
Lalu gunting pola bagian depan dengan cara menjiplak pola yang tadi tapi bedanya yang kita gunting adalah titik (G’-C’Q’-N’-F’-I’).
Jadi kini kita memiliki dua pola yaitu pola jubah bagian depan dan belakang secara terpisah.
Menggunting
Setelah pola jubah tersebut dibuat maka langkah selanjutnya adalah menggunting pola tersebut di atas kain. Kain yang kita beli biasanya mempunyai lebar kain yang bermacam-macam. Ada yang 115 cm, 150 cm, dan ada pula yang lebarnya 2 m. Kain yang ana pakai disini adalah kain yang lebarnya 150cm. Untuk membuat jubah anak tanpa lengan dengan ukuran diatas dan kain lebar 150 cm ini, kita cukup membeli kain sepanjang 75 cm saja.Langkah-langkahnya adalah sbb :
1. Bentangkan kain berukuran 150 x 75 cm ini seperti gambar berikut : 2. Lipat jadi dua lalu gunting
3. Setelah jadi dua lalu masing-masing dilipat jadi dua lagi dan letakkan pola bagian depan dan belakang pada masing-masing potongan kain seperti pada gambar: 4. Beri jarum pentul agar tidak bergeser
5. Dari pola tersebut lebihkan 1cm pada setiap pinggirnya untuk stan jahitan dan beri garis dengan kapur jahit
6. Gunting pola tersebut dengan lebihan 1 cm tersebut, hasilnya : 
7. Tandai/ garis setiap pinggir dari pola tersebut dengan menggunakan rader dan karbon jahit
Menjahit
Pertama-tama tempelkan pola depan dan belakang, lalu beri jarum pada bahu dan bagian samping jubah. Lalu jahit bahu kanan dan kiri, dan bagian samping jubah kanan dan kiri. Setelah itu diobras.
Untuk leher : di beri plisir, bisa dengan bisban atau membuat plisir sendiri dengan cara : Memotong kain secara serong lebar 2 cm panjang sesuai panjang kerung leher, lalu jahit melingkari leher.
Untuk kerung lengan : diobras dulu lalu dijahit ke dalam
Untuk bagian bawah jubah : dineci
Berikut gambar jubah setelah jadi :
Membuat jilbab
Potonglah kain dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran:
o    Panjang : 130 cm
o    Lebar : 80 cm
Dan langkah selanjutnya seperti langkah membuat jilbab bundar pada artikel di blog ini yang telah lalu (klik disini).

Demikian cara membuat jubah dan jilbab anak dari ana..semoga bermanfaat bagi antunna…!!
***
Maroji’ :
Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar, oleh Soekarno, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
CARA MEMBUAT JILBAB BUNDAR
Posted on 8 Juni 2009 by Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah
Oleh: Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah
 Alloh berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 59:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Terkadang seorang akhwat yang terbiasa menggunakan jilbab besar agak kesulitan mencari jilbab yang sesuai dengan yang diinginkan karena jarang ada toko yang menjualya atau ada tapi jauh atau kebanyakan yang dijual adalah jilbab yang kecil atau ada hiasannya atau.. atau.. wa ila akhirihi…
Sehingga dalam kondisi seperti itu perlu bagi seorang akhwat untuk bisa membuat pakaiannya sendiri.
Membuat jilbab sendiri sebenarnya tidak sulit dan lebih hemat biaya. Berikut ini kami akan menguraikan cara membuat jilbab bundar. Kain yang dibutuhkan adalah kain yang lebarnya 1,5 m sepanjang 2,5 m. Jilbab dengan ukuran ini bila dipakai oleh akhowat yang tinggi badannya sekitar 150 cm panjangnya hampir mencapai mata kaki. kalau mau dikecilkan tinggal disesuaikan ukuran lebar dan panjangnya, tapi kalau mau lebih besar lagi harus mencari kain yang lebarnya lebih dari 1,5 m.
Caranya adalah sebagai berikut :
Bentangkan kain yang lebarnya 1,5 m panjang 2,5 m (gambar 1). Lalu lipat kain menjadi 2 bagian yang sama panjang (gambar 2).

Potong kain secara melengkung seperti pada gambar 3 (tanda garis putus-putus), sehingga menjadi seperti gambar 4.

Jahit bagian tepi seperti pada gambar 5 (tanda garis putus-putus). Bagian tepi tidak dijahit semuanya, tetapi disisakan bagian atas untuk wajah (yaitu ukuran lingkar wajah dibagi dua).
Untuk membuat penutup dahi gunakan sisa kain yang ada. Caranya ukur lebar dahi dan tinggi dahi, lalu lipat kain sisa dan potong elips dengan panjang sama dengan lebar dahi dan lebar sama dengan tinggi dahi seperti gambar 6. Kalau dibuka lipatannya, hasilnya sepertigambar 7.

Lalu tempelkan penutup dahi di bagian dalam jilbab, jahit lingkar muka bersamaan dengan penutup dahi seperti gambar 8.
Kain penutup dahi akan menyisakan kain di bagian atas, bagian ini sebaiknya di-obras (biasanya di toko alat2 jahit). Lalu bagian bawah jilbab (gambar 9) di-neci (ini juga biasanya di toko alat2 jahit). Sehingga hasil akhirnya (dari belakang) seperti gambar 10 berikut ini:

Gambar 10
Untuk kain sisa tadi sebenarnya masih bisa untuk dibuat cadar tempel atau ikat, tapi agak susah menjelaskannya, mungkin lain kali…
Selamat mencoba!!
_______________
Tulisan terkait:
•    Cara Membuat Pola & Menjahit Cadar Kotak
•    Membuat Jilbab Bundar
•    Cara Membuat Jilbab Segitiga
•    Pola Dasar Jubah Akhwat
•    Praktek Membuat Pola dan Menjahit Setelan Jubah-Jilbab Anak Balita
•    Polemik Busana Muslimah Bermotif (bordir/renda)
•    Syarat-syarat Jilbab Syar’i
•    Pakaian Muslimah : Kewajiban Jilbab Dan Khimar
•    Sifat Khimar Syar’i
•    Ikhtilaf Dalam Masalah Dari Mana Posisi Memulai Memanjangkan Bagian Bawah Pakaian Wanita
•    Hijab & Akhlak
Pola Dasar Jubah Akhwat
Posted on 8 Agustus 2009 by Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah
Oleh : Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah
 Cara Mengukur
Sebelum membuat pola jubah/gamis akhwat terlebih dahulu kita melakukan pengukuran. Sebelum mengukur ikatkan seutas tali yang lemas di sekeliling pinggang. Lingkaran tali di sekeliling pinggang tersebut akan menjadi patokan yang dapat membantu proses pengukuran bagian tertentu, misalnya lingkar pinggang, permulaan panjang rok, dan sebagainya.
Ukuran yang diperlukan :
1.    Lingkar badan : diukur pada bagian badan belakang, melalui ketiak hingga melingkari payudara, diambil angka pertemuan meteran dalam keadaan pas. Tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya.
2.    Lingkar leher : diukur keliling leher, diambil angka pertemuan meteran pada lekuk leher depan bagian bawah.
3.    Lingkar pinggang : diukur pada bagian pinggang , diambil angka pertemuan meteran dalam keadaan pas. Tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya.
4.    Lingkar pinggul : diukur bagian pinggul yang terbesar, dari ukuran pas ditambah kurang lebih 4 cm
5.    Lebar bahu : diukur dari batas leher sampai bagian bahu yang terendah (pangkal lengan)
6.    Panjang dada : diukur dari titik C ke bawah sampai dengan batas pinggang
7.    Lebar dada : dibawah lekuk leher turun 5 cm, diukur mendatar dari kerung lengan sebelah kiri sampai kerung lengan sebelah kanan
8.    Panjang punggung : diukur pada bagian punggung, dari ruas tulang leher yang menonjol di pangkal leher, turun ke bawah sampai batas pinggang bagian belakang
9.    Lebar punggung :dari ruas tulang leher turun kurang lebih 8 cm, diukur dari kerung lengan sebelah kiri sampai kerung lengan sebelah kanan
10.    Panjang sisi : diukur dari lengan ke bawah sampai dengan batas pinggang
11.    Panjang jubah : diukur dari leher ke bawah sampai kaki
12.    Tinggi pinggul : diukur dari pinggul yang terbesar ke atas sampai pinggang
13.    Lingkar kerung lengan : diukur pada keliling kerung lengan dalam keadaan pas, tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya
14.    Panjang lengan : diukur dari ujung bahu/ pangkal lengan ke bawah, sampai kurang lebih 2 cm di bawah ruas pergelangan tangan atau sepanjang yang diinginkan.
15.    Lingkar pergelangan : diukur pada keliliing ujung lengan ditambah 4 cm pada pengukurannya
16.    Lingkar siku : diukur pada keliling siku ditambah 10 cm pada pengukurannya
17.    Panjang siku : diukur dari ujung bahu/ pangkal lengan ke bawah sampai siku
Daftar ukuran standart
Untuk membuat jubah yang sesuai dengan ukuran badan masing-masing memang diperlukan pengukuran sendiri seperti cara di atas. Namun jika ukhti tidak bisa melakukan pengukuran sendiri, maka ukhti bisa menggunakan ukuran standar di bawah ini :

Tabel Ukuran Standart
Diantara syarat pakaian muslimah yang syar’i adalah tidak dimaksudkan sebagai perhiasan, maka hal-hal dalam memilih kain yang harus diperhatikan dalam membuat jubah syar’i adalah :
1.    Memanjangkan jubah sampai menutup kaki karena kaki wanita muslimah adalah aurat (para ulama khilaf tentang darimana memanjangkan pakaian wanita sejengkal ataupun sehasta, ada yang berpendapat dipanjangkan dari pertengahan betis, ada juga yang berpendapat dari mata kaki dan ada juga dari telapak kaki. Wallohu A’lam)
2.    Memilih kain yang polos atau tidak bermotif
3.    Memilih kain yang tidak menerawang / transparan
4.    Memilih warna yang tidak mencolok
5.    Jubah tidak diberi hiasan-hiasan seperti bordir, renda, dll
Pola dasar Jubah akhwat
Berikut ini adalah teori membuat pola dasar jubah akhwat. Pola terdiri dari pola jubah bagian depan, pola jubah bagian belakang dan pola lengan.
Ukuran yang ana pakai adalah ukuran standar M.
Adapun ukurannya adalah sebagai berikut :
1.    Lingkar badan : 90
2.    Lingkar leher : 36
3.    Lingkar pinggang : 72
4.    Lingkar pinggul : 96
5.    Lebar bahu : 12,5
6.    Panjang dada : 33
7.    Lebar dada : 33
8.    Panjang punggung : 37
9.    Lebar punggung : 35
10.    Panjang sisi : 17
11.    Panjang jubah : 130
12.    Tinggi pinggul : 18
13.    Lingkar kerung lengan = 44
14.    Panjang lengan = 55
15.    Panjang siku 30
16.    Lingkar siku = 30
17.    Lingkar pergelangan = 20
Pola depan :

Pola Depan
A-B : 1/6 lingkar leher + ½ cm
A-C : 1/6 lingkar leher +2 cm
Hubungkan titik B-C dengan garis putus-putus menjadi kerung leher awal
B-D : lebar bahu
D-E : 3 1/2 cm
B-E = BD
C-F = panjang dada
F-G = panjang sisi
C-H = ½ C-G
H-I = ½ lebar dada
G-J = ¼ lingkar badan + 1 cm
Hubungkan titik E – I –J dengan garis putus-putus menjadi kerung lengan badan depan awal
F–K = ¼ lingkar pinggang + 4
F-F’ = turun 1 ½ cm
F’-L = tinggi pinggul
A-N = panjang jubah
L–M = ¼ lingkar pinggul + 1 cm
N-O = L-M
O-P = 3 cm
Titik P naik 1 ½ cm
P-P’ = 12 cm
B-B’ = 2
C-Q = 3
Q-Q’ = 2
Hubungkan titik B’-Q’ menjadi kerung leher jubah
E-E’ naik 1 cm
B’-E’ = lebar bahu
J-J’ = 3
Hubungkan E’J’ sebagai kerung lengan badan depan jubah
Tarik garis lurus J’-P’
Pola belakang

Pola Belakang
A-B= 1/6 lingkar leher + ½ cm
A-C = turun 2 cm
Hubungkan B-C sebagai kerung leher
B-D= lebar bahu
D-E= turun 3 ½ cm
B-E= B-D
C-F= panjang punggung
F-G = panjang sisi
C-H = ½ C-G
H-I = ½ lebar punggung
G-J = ¼ lingkar badan -1 cm
F-K = 1/4 Lingkar pinggang +2
Hubungkan E-I-J sebagai kerung lengan
A-N = panjang jubah – 1 cm sampai 1 ½ cm
F-F’ = turun 1 ½ cm
F’-L = tinggi pinggul
L-M = ¼ lingkar pinggul – 1 cm
N-O = L-M
O-P = 3 cm
P naik 1 ½ cm
B-B’ = 2 cm
C-C’ = 2 cm
Hubungkan titik B’-C’
E-E’ naik 1 cm
B’-E’ = panjang bahu
J-J’ = 3 cm
Hubungkan titik E’-J’
P-P’ = 8 cm
Hubungkan titik J’-P’
Pola lengan :

Pola Lengan
A-B = ¼ lingkar kerung lengan + 1 ½ sampai 2 ½
A-E= Panjang siku
A-F = panjang lengan
A-D = A-C = ½ lingkar kerung lengan
Kerung lengan atas
A-D dibagi 4 bagian yang sama
Titik N naik 1 ½ cm dan titik P turun 1 ½ cm
Garis yang menghubungkan titik A-N-O-P-D adalah kerung lengan depan
Kerung lengan belakang
A-C dibagi 3 bagian yang sama besar
L-M = naik 2 cm
R = turun ½ cm
Garis yang menghubungkan titik A-M-K-R-C adalah kerung lengan belakang
E-I = E-J = ½ lingkar siku
F-G = F-H = ½ lingkar pergelangan
Hubungkan titik C-I-G dan titik D-J-H
Demikian cara membuat pola dasar jubah akhwat. Adapun untuk membuat jubah dengan berbagai model maka ukhti bisa mengembangkan sendiri pola tersebut.
Untuk latihan, bisa buat pola yang sederhana seperti : jubah anak. Langkah-langkahnya ada di [link ini].
Selamat mencoba…
***
Maroji’ :
Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar, oleh Soekarno, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Previous
Next Post »